DKI Jakarta
beberapa minggu lalu sempat menjadi satu kota dengan polusi paling buruk di
dunia. Dilihat dari Air Quality Index (AQI)
provinsi ini sudah menginjak angka 155 pada kualitas udaranya dan dianggap “tidak
sehat” karena memiliki risiko lebih berat pada kesehatan, terutama untuk
orang-orang yang sensitif dengan polusi udara.
Salah satu penyebab
meningkatnya polusi udara di Jakarta adalah meningkatnya kaum urban. Banyaknya
perantau yang berbondong-bondong mencari rumah dijual di Jakarta untuk menetap
dan mengubah karir mereka di sini. Banyak dari mereka datang dengan kendaraan
pribadi seperti motor. Bahkan terkadang satu keluarga datang dengan dua atau
tiga kendaraan roda dua. Hal ini tentu
membuat pengguna kendaraan pribadi membludak di Jakarta. Ditambah lagi,
kita sering melihat pengguna mobil yang hanya diisi dengan satu pengemudi,
meningkatnya polusi pun akan semakin nampak setiap harinya.
Kecilnya lahan
mengakibatkan berkebun atau bertani di Jakarta sudah sulit dilakukan. Namun
sulit bukan berarti tidak mungkin, urban
farming adalah salah satu solusi yang tepat untuk generasi milenial dan Z
meningkatkan proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta.
Salah satu portal
online penyedia rumah dijual di Jakarta, Lamudi.co.id,
menyebut rata-rata Jakarta sudah menyediakan tempat untuk melakukan urban farming seperti di atap dan
pekarangan rumah. Adapun tanaman yang ditanam pada urban farming adalah sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, atau
bahkan tanaman yang dapat menyerap karbon dioksida seperti lidah mertua.
Nah, ada dua metode
yang dapat dilakukan dalam urban farming,
kira-kira apa saja, sih? Berikut daftarnya.
Akuaponik
Akuaponik adalah
metode penanaman gabungan dengan pemanfaatan air tanpa penggunaan tanah dimana
menggabungkan budidaya ikan dengan budidaya tanaman/sayuran.
Sistem kerja
akuaponik pun bisa dibilang cukup sederhana. Air dan kotoran yang berasal dari
ikan akan disalurkan kepada tanaman karena mengandung banyak nutrisi yang
dibutuhkan oleh tanaman. Sebagai gantinya, tanaman akan memberikan oksigen
kepada ikan melalui air yang tersaring oleh media tanaman.
Dengan metode
akuaponik, penghuni rumah dapat berbudidaya sayuran dan ikan sekaligus.
Kebutuhan rumah tangga pun dapat dipenuhi secara mandiri. Juga, akuaponik
menciptakan unsur estetika sehingga menambah unsur keindahan pada lingkungan
rumah.
Vertical Garden
Vertical garden adalah metode
bercocok tanam yang banyak digunakan pada untuk hunian yang tidak terlalu luas
karena menggunakan dinding atau ruang vertikal sebagai media tanam.
Banyak rumah dijual
di Jakarta telah menyediakan sejumlah lapak untuk pengaplikasian metode
tersebut guna meng-emerge para pemukimnya untuk iktu mengurangi polusi udara.
Sumbangan oksigen
akan bertambah karena mengurangi pertambahan zat-zat yang dapat membuat ozon
menjadi tipis.
Pembuatan vertical garden ini dibagi menjadi 3
cara, yaitu planter box, modul dan
substrat. Planter box menggunakan
wadah yang disusun secara tegak dan di dalamnya diberi media. Kemudian untuk
modul merupakan modifikasi pot yang dirancang khusus untuk vertical garden dengan kerangka besi dan direkatkan pada dinding
bangunan. Dan yang terakhir adalah substrat, yakni penanaman langsung pada
dinding bangunan.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih banyak pretty ladies untuk komentarnya :*